Mengerikannya Nasib Bumi Tahun 2100, Setiap Benua Punya Iklim Aneh

 Sekarang ini, gelombang panas berlebihan, kekeringan, banjir, dan badai rasanya sudah jadi makanan Bumi setiap hari. Peralihan cuaca yang ekstrim ini diprediksikan akan pacu cuaca baru di masa datang sekitaran 70 tahun kembali.



Tesis ini dicatat pada sebuah study yang mensimulasi masa datang Bumi sampai tahun 2100 kedepan. Study yang dipublikasi di IMAX777Slot terpercaya di indonesia Earth's Future ini memperlihatkan jika peralihan setahap dalam temperatur dan curahan hujan bisa mengganti cuaca pada sebuah daerah dengan tingkat lokal.

Study ini mengatakan jika nanti, di masa datang, nyaris 1/2 Bumi akan mempunyai cuaca baru, yang beda dengan cuaca yang sekarang ini dicicipi manusia.

"Di akhir era ini, 38 % sampai 40 % dari luas tempat global diprediksikan IMAX777Agen slot terpercaya ada di zone cuaca yang beda dari ini hari," tulis team periset, yang dipegang oleh penulis senior Paul Dirmeyer, seorang periset cuaca di Kampus George Mason, Virginia.

Bahkan juga, bila diprediksikan memakai mode cuaca angkatan terkini, yang semakin lebih peka pada peralihan cuaca dan memprediksikan IMAX777tingkat pemanasan global yang semakin lebih tajam, angka prediksi prediksi peralihan global di masa datang bertambah sampai di angka 50 %. Angka itu betul-betul mengatakan jika 1/2 dari luas dataran Bumi bisa didorong ke zone cuaca baru yang tidak dikenali dan tak pernah dirasa manusia awalnya.

Dikutip dari ScienceAlert, Selasa (16/5), untuk memetakkan peralihan yang sudah diprediksikan ini, Dirmeyer bersama teamnya kembali merujuk pada peta Köppen-Geiger, sebuah mekanisme penskalaan yang dipakai untuk mengelompokkan dunia jadi lima zone cuaca berdasar temperatur, curahan hujan, dan musim.

Tetapi, perubahan zone cuaca yang diprediksikan Dirmeyer dan partnernya ini masih hanya kemungkinan, karena mensimulasi fisika beberapa faktor cuaca seperti curahan hujan lebih susah untuk dilaksanakan. Riset mereka cuma meliputi data yang berada di dataran, tinggalkan lautan Bumi dan daerah Antartika karena ada ketimpangan data.

Meskipun begitu, bila manusia tidak melakukan tindakan untuk kurangi emisi yang mengakibatkan tingkat pemanasan global semakin meningkat dari hari ke hari, satu yang jelas jika ini akan memunculkan dampak yang cukup hanya beresiko untuk planet ini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The professional athletes were actually under stringent limitations coming from

One month on, Israel's most dangerous Gaza battle readied to intensify

The defence’s plea